Sidoarjo, Liramedia.id – Tradisi ziarah kubur menjelang ramadhan sudah berlangsung turun temurun menjadikan adat dan budaya unik umat islam Indonesia, secara istilah ziarah kubur diartikan dengan mengunjungi makam-makam orang yang sudah meninggal dengan tujuan untuk mendoakan mereka, mengirim surat Al-Fatihah, atau bacaan Al-Qur’an lainnya.
Untuk itu, minggu sore 23/02/2025 warga RW 05 Desa Dusun Pengkol Desa Kedungrejo jalan Brigjen Katamso II Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo turut melakukan acara Tahlil Akbar serta kirim doa atau Nyadran di Komplek Makam Islam Desa setempat. Dengan dihadiri Tokoh Masyarakat, Alim Ulama, Ketua RW, warga sekitar RW 05, lebih menarik turut pula tahlilan Pembina Liramedia.id Kyai Haji Kholiq Wongsonegoro atau lebih dikenal Gus Kholiq juga pengasuh Ponpes Al Kholiqi Rehabilitasi Pecandu Narkoba.
Perlu diketahui, Tradisi ini dilakukan dan dilestarikan oleh masyarakat Islam di beberapa daerah Indonesia, khususnya pulau Jawa. Sadranan mengandung pengertian tradisi yang dilakukan oleh orang Jawa di bulan Sya’ban (kalender Hijriyah) atau Ruwah (kalender Jawa) untuk mengucapkan rasa syukur yang dilakukan secara kolektif dengan mengunjungi makam atau kuburan leluhur yang ada di suatu kelurahan atau desa.
“Kita bersyukur sebentar lagi bulan ramadhan telah tiba, sebagai bentuk mengingat kita pada sanak family yang sudah berpulang. Untuk itu kita nyadran sebagai bentuk kirim doa leluhur yang telah meninggal dunia, mengingatkan diri, bahwa semua manusia pada akhirnya akan mengalami kematian. Maka dari itu banyak keluarga yang pulang kampung sejenak seminggu sebelum puasa untuk menziarahi makam leluhur” ungkap Gus Kholiq. (stna)
