Sticky Beranda
BERANDA
Berita Terkini

Kecewa, Wali Murid Protes Sikap Arogan Satpam Sekolah Swasta Di Kota Mojokerto

Mojokerto, Liramedia.id – 18 Februari 2025 Salah satu ,wali murid di sebuah sekolah swasta yang berlokasi di Perumahan Wates, Kota Mojokerto, merasa kecewa terhadap sikap seorang petugas keamanan (satpam) yang dinilai arogan dan tidak memahami aturan dengan baik. Kejadian ini berawal ketika seorang wali murid hendak menitipkan perlengkapan praktik yang tertinggal di rumah untuk anaknya yang bersekolah di tempat tersebut.

Saat tiba di pos keamanan, wali murid tersebut mengucapkan salam dan meminta izin untuk menitipkan barang kepada petugas keamanan. Namun, satpam tersebut justru mempertanyakan apakah sang anak sudah mengetahui titipan tersebut. Wali murid menjelaskan bahwa ia telah menghubungi anaknya melalui WhatsApp, tetapi pesan tersebut belum terbaca karena anaknya sedang dalam jam pelajaran, di mana penggunaan ponsel dilarang. akan tetapi , sebelum nya sudah janji anak saya akan mengambil nya , di pos satpam , titip di pos buk natik jam istirahat tak ambil , kata anak saya tadi, pak ?!

Mendengar penjelasan tersebut, petugas keamanan tetap bersikeras menolak titipan tersebut dengan alasan bahwa siswa harus datang sendiri untuk mengambil barang yang tertinggal. Wali murid kemudian meminta agar anaknya dipanggil melalui wali kelas atau guru yang bersangkutan, tetapi satpam semakin menunjukkan sikap tidak bersahabat. Keadaan memanas ketika wali murid juga hendak menitipkan kunci sepeda motor, namun ditolak dengan nada membentak, “Memangnya kamu ini siapa nyuruh-nyuruh saya?” ujar satpam tersebut dengan nada tinggi.

Ketegangan semakin meningkat ketika seorang wali murid lain mempertanyakan alasan satpam menolak menerima titipan tersebut. Satpam berdalih bahwa sekolah pernah mengalami kasus kehilangan sepeda motor. Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan dari wali murid, mengingat sekolah memiliki pagar dan sistem keamanan seperti CCTV.

“Kalau memang ada kejadian kehilangan, bukankah seharusnya ada langkah antisipasi yang lebih baik? Sekolah ini punya pagar dan kamera CCTV, seharusnya keamanan bisa lebih terjamin,” ujar wali murid dengan nada kecewa.

Tak lama setelah perdebatan, satpam tersebut meninggalkan pos sambil menutup gerbang sekolah tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Peristiwa ini menimbulkan kekecewaan mendalam bagi wali murid. Mereka mempertanyakan profesionalisme dan fungsi sebenarnya dari petugas keamanan di sekolah tersebut. Para wali murid berharap pihak sekolah segera mengambil tindakan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, serta meningkatkan koordinasi antara petugas keamanan, guru, dan orang tua demi kenyamanan bersama.(srh)